BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Medan Hunain-Kerelaan Pecinta Rasulullah

Kobaran Perang Hunain mulai reda, pasukan Muslim memperoleh kemenangan yang luar biasa, adalah harta rampasan mencapai enam ribu tawanan, dua puluh empat ribu Onta, empat puluh ribu domba lebih dan empat ribu uqiyah perak. Rasulullah yang mulia meminta para sahabat untuk terlebih dahulu mengumpulkan semua harta rampasan perang, niat Rasulullah hendak membagikan harta untuk orang-orang yang baru masuk Islam, guna melembutkan hati mereka terhadap dakwah ini.

Dipanggil oleh beliau Abu Sufyan bin Harb, salah seorang pemuka Mekah, diberikan kepadanya empat puluh uqiyah dan seratus Onta. Itu pun Abu Sufyan masih meminta lebih, dengan mengatakan," Bagaimana dengan anakku Yazid?", maka Rasulullah menambahkan kembali seratus Onta, tetapi itupun belum cukup, kembali Abu Sufyan berkata,"Bagaimana dengan anakku Mu'awiyah?", maka Rasulullah menambahkan pula seratus ekor lagi. Datang pada Rasulullah Hakim bin Hizam, salah seorang pemuka mekah, Rasulullah memberikan untuknya seratus ekor Onta, tapi Hakim pun meminta lagi, maka diberikan lagi seratus ekor Onta. Begitupun untuk pemuka Mekah lain seperti Shafwan bin Umayyah, senantiasa meminta lebih hingga tiga ratus ekor Onta. Niat Rasulullah memberikan harta kepada orang-orang yang baru masuk Islam dan lemah imannya, adalah supaya lembut hati mereka, bahagia dan tentram setelah diberikan sebagian dari pembendaharaan dunia.

Di lain pihak, adalah sekumpulan sahabat Rasulullah yang sama sekali tidak mendapatkan bagian dari harta rampasan Perang Hunain, sekalipun jasa-jasa mereka sungguh luar biasa, merekalah sahabat-sahabat Anshor, yang kesetiaan pada Rasulullah tidak bisa dipertanyakan lagi. Bukti kecintaan kaum Anshor, kepahlawanan, keberanian mereka dalam membela Rasulullah bukan cuma isapan jempol belaka, mereka lah yang berdiri pada perang Badar, tatkala jumlah hanya tida ratus orang melawan seribu musuh bersenjata lengkap. Tapi..entah bagaimana, sekian banyak Onta, Domba, Uqiyah perak tidak dibagikan sedikitpun untuk sahabat-sahabat Anshor.

Sahabat-sahabat Anshor sedikit berbisik dan kecewa terhadap pembagian harta yang dilakukan Rasulullah, kasak kusuk suara jeritan mereka pun perlahan-lahan tersebar, sehingga salah seorang Sahabat Rasulullah dari kaum Anshor, Sa'd bin Ubadah merasa harus mengatakan suara-suara kecewa para sahabat Anshor. Maka datanglah Sa'd bin Ubadah mengatakan pada Rasulullah," Wahai Rasulullah, adalah perasaan mengganjal dalam hati kaum Anshor, dimana melihat engkau membagikan harta kepada pemuka-pemuka Mekah, sedang kaum Anshor tidak mendapatkan sedikitpun", Rasulullah bertanya kembali,"Terus bagaimana dengan posisimu wahai Sa'd?", „Posisiku tidak lain bersama dengan kaum ku", Jawab Sa'd.
„Baiklah kalau demikian, tolong engkau kumpulkan kaum mu, aku hendak berbicara dengan mereka, adapun Muhajirin jangan mereka ikut serta", Rasulullah meminta.

Demikian dikumpulkan oleh Sa'd bin Ubadah para Sahabat Anshor, duduk mereka, sejenak tibalah Rasulullah, setelah memuji dan mengagungkan Allah, beliau berkata,"Wahai sekalian Anshor, ada suara yang aku dengar dari kalian, mengganjal perasaan kalian. Bukankah dulu aku datang, sementara kalian sesat lalu Allah memberikan petunjuk kepada kalian?, Bukankah dulu kalian miskin lalau Allah membuat kaya?, bukankah dahulu kalian bermusuhan, kini bersatu dalam damai?".
Menjawab Anshor,"Begitulah. Allah dan Rasul-Nya lebih murah hati dan lebih banyak karunianya."

„Lalu mengapa kalian tidak memenuhi seruanku wahai sekalian Anshor?", kembali Rasulullah menekankan, seakan sedih karena Anshor menyimpan perasaan kecewa terhadap keputusan beliau. Dan Rasulullah menambahkan, "Demi Allah, kalau kalian mau, sementara kalian bisa membenarkan dan dibenarkan, maka kalian bisa berkata,`Engkau datang kepada kami dalam keadaan didustakan, namun justru kami membenarkan engkau, dalam keadaan lemah dan kami yang menolong engkau, dalam keadaan terusir dan kamilah yang memberikan tempat bernaung`. Apakah di dalam hati kalian masih terbesit hasrat keduniaan, yang sesungguhnya dengan keduniaan itu aku hendak mengambil hati segolongan orang agar lembut hati mereka terhadap Islam, sedang keislaman kalian sudah aku percaya?", Rasulullah menyampaikan dengan penuh getir, sehingga sahabat-sahabat Anshor semakin tertunduk wajahnya. Beliau menambahkan, "Wahai sekalian Anshor, apakah tidak berkenan di hati kalian, orang-orang mekah pulang membawa domba dan Onta dari pembendaharaan dunia, sedang kalian kembali bersama Rasul Allah ke kampung kalian?.. Demi yang jiwa Muhammad di Tangan-Nya, kalau bukan karena Hijrah, tentu aku termasuk orang-orang Anshar..", makin tertunduk wajah mereka, malu dan sedih, karena memiliki perasaan kecewa terhadap keputusan Rasulullah." Jika orang-orang menempuh suatu jalan di celah gunungm dan orang-orang Anshor menempuh celah gunung yang lain, tentu aku memilih jalan yang ditempuh orang-orang Anshor.
Ya Allah, Rahmatillah orang-orang Anshor, anak orang-orang Anshor dan cucu orang-orang Anshor", do'a Rasulullah untuk kaum Anshor.

Maka tidak satupun bisa menahan tangisannya, sesenggukan mereka Anshor, basah jenggot mereka oleh air mata, seraya berkata,"Kami ridho terhadap Rasulullah beserta pembagiannya" .

Ikhlas sudah hati kaum Anshor, dimana para pemuka dan orang mekah pulang membawa Onta, Domba dan harta dari pembendaharaan dunia, sedang mereka membawa pulang Rasulullah SAW. Onta, domba, harta akan lenyap sirna, tapi bandingkan dengan do'a Rasulullah kepada kaum Anshor, Rahmati kaum Anshor, Rahmati Anak Anshor, Rahmati cucu Anshor, akan kekal dalam Islam. Keikhlasan dan kerelaan para Pecinta Rasulullah ditulis dalam sejarah emas Islam dengan nama harum semerbak.

Kemudian tanyakan pada diri kita masing-masing, akan dimana kita berdiri apabila peristiwa seperti diatas terjadi dalam kehidupan nyata ini, jejak kaum manakah yang akan kita telusuri?, akankah sanggup kita menolak manis dunia apabila saat kritis itu tiba?, apabila hanya ada pilihan dikucilkan segolongan manusia atau ikut „nyebur" dalam permainan syahwat?ada juga sahabat2 kita kecewa dengan sahabat dan lari dari perjuanagan .

Maka marilah senantiasa berdo'a, Ya Allah tunjukkan kami jalan yang lurus.

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...